ZafiraHafiZ

ZafiraHafiZ
click to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own text

click to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own textclick to generate your own text

Wednesday, June 20, 2012

MENYAYANGIMU~sALEEm

Bukan kerana paras dan rupa
Menyayangimu sepenuh hati
Bukan kerana emas permata
Cintaku tulus suci...

Bumi yang mana
Tak ditimpa hujan
Lautan yang mana
Tak bergelora...

Begitu juga dengan kasih kita
Penuh ranjau berduri...

Berjanjilah...
Oh...kekasih
Hanya aku...
Bertahta dihatimu

Buangkanlah...
Kesangsian...
Hulurkanlah...
Seribu kasih sayang

Oh...oh...oh...

Usah diungkit
Sejarah dulu...
Luka yang pahit
Biarkan berlalu...

Selagi nyawa...
Dikandung badan
Engkau tetap kusayang.

Thursday, June 14, 2012

Tip Lembutkan Hati


1. Takut akan datangnya maut secara tiba-tiba sebelum kita sempat bertaubat.
2. Takut tidak menunaikan hak-hak Allah secara sempurna. Sesungguhnya hak-hak Allah
itu pasti diminta pertanggungjawabannya.
3. Takut tergelincir dari jalan yang lurus, dan berjalan di atas jalan kemaksiatan dan jalan
syaithan.
4. Takut memandang remeh atas banyaknya nikmat Allah pada diri kita.
5. Takut akan balasan siksa yang segera di dunia, karena maksiat yang kita lakukan.
6. Takut mengakhiri hidup 4. Takut memandang remeh atas banyaknya nikmat Allah pada diri kita.6dengan su’ul khatimah.
7. Takut menghadapi sakaratul maut dan sakitnya sakaratul maut.
8. Takut menghadapi pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir di dalam kubur.
9. Takut akan adzab dan prahara di alam kubur.
10. Takut menghadapi pertanyaan hari kiamat atas dosa besar dan dosa kecil yang kita
lakukan.
11. Takut melalui titian yang tajam. Sesungguhnya titian itu lebih halus daripada rambut
dan lebih tajam dari pedang.
12. Takut dijauhkan dari memandang wajah Allah.
13. Perlu mengetahui tentang dosa dan aib kita.
14. Takut terhadap nikmat Allah yang kita rasakan siang dan malam sedang kita tidak
bersyukur.
15. Takut tidak diterima amalan-amalan dan ucapan-ucapan kita.
16. Takut bahwa Allah tidak akan menolong dan membiarkan kita sendiri.
17. Kekhawatiran kita menjadi orang yang tersingkap aibnya pada hari kematian dan pada
hari timbangan ditegakkan.
18. Hendaknya kita mengembalikan urusan diri kita, anak-anak, keluarga, suami dan harta
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan jangan kita bersandar dalam memperbaiki
urusan ini kecuali pada Allah.
19. Sembunyikanlah amal-amal kita dari riya’ ke dalam hati, karena terkadang riya’ itu
memasuki hati kita, sedang kita tidak merasakannya. Hasan Al Basri rahimahullah
pernah berkata kepada dirinya sendiri. “Berbicaralah engkau wahai diri. Dengan
ucapan orang sholeh, yang qanaah lagi ahli ibadah. Dan engkau melaksanakan amal
orang fasik dan riya’. Demi Allah, ini bukan sifat orang mukhlis”.
20. Jika kita ingin sampai pada derajat ikhlas maka hendaknya akhlak kita seperti akhlak
seorang bayi yang tidak peduli orang yang memujinya atau membencinya.
21. Hendaknya kita memiliki sifat cemburu ketika larangan-larangan Allah diremehkan.
22. Ketahuilah bahwa amal sholeh dengan keistiqomahan jauh lebih disukai Allah
daripada amal sholeh yang banyak tetapi tidak istiqomah dengan tetap melakukan
dosa.
23. Ingatlah setiap kita sakit bahwa kita telah istirahat dari dunia dan akan menuju akhirat
dan akan menemui Allah dengan amalan yang buruk.
24. Hendaknya ketakutan pada Allah menjadi jalan kita menuju Allah selama kita sehat.
25. Setiap kita mendengar kematian seseorang maka perbanyaklah mengambil pelajaran
dan nasihat. Dan jika kita menyaksikan jenazah maka khayalkanlah bahwa kita yang
sedang diusung.
26. Hati-hatilah menjadi orang yang mengatakan bahwa Allah menjamin rezeki kita
sedang hatinya tidak tenteram kecuali sesuatu yang ia kumpul-kumpulkan. Dan
menyatakan sesungguhnya akhirat itu lebih baik dari dunia, sedang kita tetap
mengumpul-ngumpulkan harta dan tidak menginfakkannya sedikit pun, dan
mengatakan bahwa kita pasti mati padahal dia tidak pernah ingat mati.
27. Lihatlah dunia dengan pandangan I’tibar (pelajaran) bukan dengan pandangan
mahabbah (kecintaan) kepadanya dan sibuk dengan perhiasannya.
28. Ingatlah bahwa kita sangat tidak kuat menghadapi cobaan dunia. Lantas apakah kita
sanggup menghadapi panasnya jahannam?
29. Di antara akhlak wanita mu’minah adalah menasihati sesama mu’minah.
30. Jika kita melihat orang yang lebih besar dari kita, maka muliakanlah dia dan katakana
kepadanya, “Anda telah mendahului saya di dalam Islam dan amal sholeh maka dia
jauh lebih baik di sisi Allah. Anda keluar ke dunia setelah saya, maka dia lebih baik
sedikit dosanya dari saya dan dia lebih baik dari saya di sisi Allah.”

TIPS MENGHADAPI UJIAN HIDUP

Apa – apa pun perkara yang menimpa diri kita, insyaallah akan menjadi kebaikan kalau dihadapi dengan sikap positif.
Ketika ini, terasa betapa kehidupan adalah sangat berat.

Jika ditakdirkan musibah atau ujian itu menimpa diri kita, apa yang harus kita lakukan untuk menghadapinya?
Bersediakahkita?
Sebenarnya, paling tidak, ada TUJUH tips untuk menghadapi pelbagai ujian kehidupan, iaitu :-

PERTAMA:Yakinlah bahawa ujian itu merupakan ekspresi cinta Allah pada hamba-Nya.
Allah Swt memberikan cubaan agar kita menjadi lebih dewasa dan matang dalam mengharungi kehidupan.
Abu Hurairahr.a.berkata, bahawa Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang dikehendaki Allah menjadi orang yang baik maka dia akan diberi-Nyacubaan.” (H.R.Bukhari)

KEDUA:Yakinlah bahawa semakin besar dan banyak cubaan yang Allah turun kan kepada kita, makin besar pula pahala dan sayang Allah yang akan dilimpahkan kepada kita.
Dengan syarat, kita dapat menyelesaikan setiap ujian itu secara baik.
Anasr.a.berkata: Nabi saw. bersabda,
“Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung pada besarnya cubaan.Sesungguhnya apabila Allah Ta’ala itu mencintai suatu kaum maka Dia mengujinya.
Barangsiapa yang rela menerimanya, dia mendapat keredhaan Allah, dan barangsiapa yang murka, maka dia pun mendapat kemurkaan Allah” (H.R.Tirmidzi)

KETIGA: Yakinlah bahawa ujian itu akan menghapuskan dosa-dosa yang pernah kita kerjakan.
Abu Said dan Abu Hurairahr.a.meriwayatkanbahawaNabi saw. bersabda:
“Seorangmuslim yang ditimpapenderitaan, kegundahan, kesedihan, kesakitan, gangguan, dan kerisauan, bahkan hanya terkena duri sekalipun, semuanya itu merupakan kafarat (penebus) dari dosa-dosanya (H.R. Bukhari dan Muslim)

KEEMPAT: Selalu lah untuk berfikir positif bahawa apa – apa pun yang menimpa diri kita akan menjadi kebaikan.
Abu YahyaShuhaib bin Sinanr.a.berkata, bahawa Rasulullah saw bersabda:
“Sungguh menakjubkan sikap seorang mukmin itu, segala keadaan dianggapnya baik dan hal ini tidak akan terjadi kecuali bagi seorang mukmin.
Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka itu lebih baik baginya, dan apabila ditimpa penderitaan, dia bersabar, maka itu lebih baik baginya.”(H.R.Muslim)

KELIMA:Yakinlah bahawa setelah kita ditimpa kesulitan, maka akan ada kemudahan.
Fakta menunjukkan bahawa idea – idea yang hebat sering muncul ketika kita berada di puncak kesulitan.
Contohnya, banyak mahasiswa dapat mengarang jawapan walaupun pada saat menghadapi soalan peperiksaan yang sukar.
"Keranasesungguhnyasesudahkesulitanituadakemudahan.” (Q.S. AlamNasyrah 94: 5- 6)

KEENAM:Selalu optimistik bahawa kita boleh menyelesaikan setia pujian yang Allah berikan, kerana Allah tidak akan memberikan ujian di luar kemampuan hamba-Nya.
Optimis dapat melahirkan tenaga yang tersembunyi dalam diri kita, kerana itu optimis boleh menjadi bahan bakar untuk menyelesaikan segala persoalan.
Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan hambanya itu.
Dia mendapat pahala (darikebajikan) yang diusahakannya dan dia mendapat siksa (darikejahatan) yang dikerjakannya.” (Q.S. Al-Baqarah2 : 286)

KETUJUH: Menghadapi ujian dengan usaha dan doa. Kerah segala ikhtiar untuk menyelesaikan ujian dan follow-up usaha itu dengan doa.
Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.
Dan hany akepada Tuhan mu lah hendaknya kamu berharap”(Q.S. AlamNasyarh 94 : 7 – 8).
Berdoalah kepada-Ku, nescaya akan Aku kabulkan doamu.”(Q.S. Al-Mu’min 40: 60)

Itulah TUJUH tips untukmenghadapi pelbagai ujian.
Apa–apa pun perkara yang menimpa diri kita, Insyaallah ia akan menjadi kebaikan kalau dihadapi dengan sikap positif, optimistik, ikhtiar yang maksimum dan diikuti dengan doa.
Sesungguhnya pertolongan Allah akan turun kalau kita berada dipuncak ujian.
Untuk itu, jadikanlah ujian sebagai tangga untuk meraih pertolongan Allah SWT.